Assalamualaikum..
Haloo sobat jagat gimana kabarnya..
Baik semua yach..
Maaf lama gak posting maklum baru sibuk ngurus rumah yang baru renovasi..Kali ini tim jagat pengen posting aja mengenai pendapat tim tentang deklarasi damai pemilu 2014. Maklum ane lihat pengamat pengamat politik kayaknya terlalu terpaku pada calon andalan masing-masing.
kenapa ane posting ini padahal kan gak berhubungan dengan pembelajaran elektronik..iya sih emang gak ada. tapi pembelajaran juga tapi bidang politik.
saya bukan timses untuk capres prabowo maupun capres jokowi. saya masih open aja untuk memahami mereka berdua.
tapi kayaknya banyak temen-temen yang sudah menutup diri dan langsung memfokuskan dirinya untuk mendukung salah satu capres. Bahkan pengamat pun banyak yang sudah menutup diri kayaknya. hal ini tim lihat karena mereka tidak mencari pelajaran-pelajaran dari kedua capres tersebut.
tentu kalau kita melihat kebaikan capres prabowo dan melihat kejelekan jokowi kita akan lebih memilih prabowo. begitu juga ketika kita melihat kebaikan jokowi dan kejelekan prabowo tentu kita akan memilih jokowi. hal ini lho yang membuat kita tidak belajar dari keduanya..
oke langsung aja teman..kita amati pidato jokowi waktu pengambilan nomor urut dan deklarasi damai..
Kenapa jokowi?...
iya karena saya lihat banyak pengamat politik yang mengatakan jokowi tidak bisa pidato. gayanya jelek. gesturnya buruk, intonasinya buruk. apalagi disalah satu stasiun TV yang sedikitpun tidak menyinggung ada baiknya..
maaf sekali lagi saya bukan timses jokowi yach.. tapi ini untuk pembelajaran kita juga lho...
TRUS MANA BAIKNYA?...
oke saya tulis nih pidatoya..
ne cuplikan pidato saat pengundian..
"Ada
capres, ada cawapres, ada mata kanan, ada mata kiri, ada telinga kanan,
ada telinga kiri, ada tangan kanan, ada tangan kiri. Semuanya harmoni
dalam sebuah keseimbangan dan untuk menuju kepada indonesia yang harmoni
yang penuh keseimbangan, pilihlah nomor 2,"
ini yang kemarin dilaporin tuh..tapi bukan urusan ane lah...hehe
ne cuplikan pidato saat deklarasi damai..
“Yang saya hormati bapak Ketua KPU dan seluruh jajarannya, ketua
Bawaslu dan seluruh jajarannya. Yang saya hormati seluruh pimpinan
lembaga tinggi negara, ibu dan bapak hadirin sekalian yang berbahagia.
Kita
ingin Pilpres, Pemilu Presiden 9 Juli mendatang akan diiringi dengan
sebuah pemilihan yang bermartabat, sebuah pemilihan yang berintegritas
tanpa adanya kecurangan, tanpa adanya kampanye hitam, tanpa adanya
kekerasan, tanpa adanya intimidasi.
Pilpres harus kita tunjukkan
sebagai sebuah kegembiraan politik bukan sebuah ketakutan. ada dua hal,
dua tahapan yang akan kita lalui. Yaitu tanggal 4 Juni hingga 5 Juli
yang merupakan proses kampanye, dan kita berharap di dalam kampanye itu
semua gembira karena demokrasi yang kita jalankan. Yakni demokrasi yang
mensejahterakan bukan mencelakaan.
Kedua
tanggal 9 Juni nanti kita akan melakukan pencobolosan. Ada dua calon,
dua calon presiden, dua calon wakil presiden. Semuanya kita seragkan
kepada rakyat karena yang berdaulat adalah rakyat, seiapa yang
dikehendaki oleh rakyat menghargai apa yang dikehandaki oleh rakyat.
Terima kasih.”
ini yang tadi malam dan banyak diomongin jokowi tidak bisa pidato dan lain-lain..
MANA SIH PEMBELAJARANYA..
coba dilihat deh..disitu ada berapa angka 2 yang disebut..
setelah pidato pertamanya mengarahkan memilih nomor urut 2. dan jelas sekali serta simbol-simbolnya berupa keseimbangan, keharmonisan dan lain-lain.
yang kedua ini sebenarnya juga sama pak jokowi menyisipkan kata-kata dua lagi. Ane kira kalau pakar hipnoterapi tahu ini lah. ini dinamakan sugesti. jadi ketika semua orang baik pendukung prabowo maupun pendukung jokowi itu hadir. pak jokowi menggunakan momentum terbut untuk melakukan SUGESTI .
COBA DEH SIMAK..
secara tidak langsung di alam bawah sadar kita baik yang mendukung mapun yang tidak sudah tertanam angka dua..sehinggga dengan mudahnya jokowi maupun tim suksesnya pada momen lain ketika berkampanye door to door ataupun saat orasi akan memudahkan untuk meyakinkan pemilih...
coba aja kita lihat nanti jokowi tinggal membalik hal negatif darinya dengan yang positif secara otomatis sugesti tentang angka 2 itu akan muncul kepermukaan pemilih..
saya aja ini yang kepikiran cuma pidatonya pak jokowi dan pidato pak prabowo saya lupa. sedangkan yang saya ingat dipidatonya pak jokowi cuma DUA..DUA..DUA..DUA...padahal saya masih ngambang. saya yakin nih sekali ane tau kelebihan jokowi ane pilih beliau..
BEGINI KOK DIBILANG GAK ADA MUTUNYA...
makanya yuk walaupun kita mendukung salah satu calon tapi jangan tutup diri kita untuk belajar dari yang lain dunk..
RUGI LHO MOMEN POLITIK TIDAK BELAJAR POLITIK..
ini hanya pendapat tim jagat lho bisa jadi salah bisa jadi bener..terserah anda aja yang menilai
terimakasih
wassalamualikum Wr. Wb.