Assalamualaikum..
haloo sobat jagad..Ane mau sedikit membantu memcahkan masalah dari temen ane..
kali ne ane mencoba membantu membuatkan konsep buat temen ane yang lagi buat tugas akhir. jadi ceritanya gini, hari ini bisa dibilang hari yang melelahkan karena malem sebelumnya lembur. pulang lembur cari sensor buat bantu sekripsi temen ane. kemudian ada temennya adekku datang ke toko and sampe sore terus gak jadi istirahat dech..malam ne harus lembur lagi padahal..semoga kuatlah..
Jadi ketika ane sampe toko ( ya maklumlah tidurnya ditoko juga biar hemat biaya ) tu temen udah nunggu. mungkin dah mentok kali ya usahanya..hehehe..pease ya.. temenku mula-mula tanya tentang adc yang bisa buat sampling untuk input audio. ya aku bilang kalau itu susah. susah programnya dan hasilnya juga tidak memuasakan. padahal yang diinginkan tu hasil keluarannya bagus.
trus ane coba tanya tuh buat apa pake adc segala. Trus kemudian dijelaskan kalau mau buat alat tugas akhir dengan judul : limiter audio digital.
kalau menurut beliau ne alat pakai ADC (Analog to Digital Converter )ama DAC (Digital to Analog Converter)..
ADC digunakan untuk mengubah audio menjadi digital. setelah itu menjadi digital diproses sebagai referensi untuk menentukan besaran keluaran dari audio.
DAC digunakan untuk mengubah keluaran digital menjadi anlog kembali sehingga bisa dikuatkan dan didengarkan manusia.
KARENA FUNGSI LIMITER ITU MENYEIMBANGKAN KELUARAN INPUT AUDIO AGAR SELALU STABIL SEHINGGA KELUARAN OUTPUT TETAP BAGUS..JADI MAU INPUT DARI HP, VCD, MP3, TUNER, PRE AMP MIC ATAUPUN HEAD AKAN DITANGKAP SAMA OLEH POWER AMPLIFIER.
tapi secara logika awam ini masuk akal dan mudah keliahatanya karena input audio diubah kedigital diolah mikro dan keluaran dikecilkan jika masukan besar dan keluaran dibesarkan kalau masukan kecil.
tapi coba aja kita lihat dari ilmu teknik. mikrokontroler itu hanya mampu pada orde paling cepat mikro second. sedangkan audio itu harus continue dan sampling tidak boleh terlalu lama periodenya. kalaupun memang jadi maka suara yang begitu bagusnya akan menjadi suara robot. maka fungsi limiter berhasil tapi buat apa kalau bikin audio jelek.
Trus ane tanya...itu judulnya apa harus pakai ADC nggak?..misalnya konsep limiter audio digital pake adc seri xxx atau apalah..
Memang itu rangkaian sudah ada harganya sekitar 600.000 an..harga nggak masalah tapi kalau nggak berhasil?..mumet akhirnya putus asa..males lulus..kita kembali lihat judul aja kita buat dengan harga murah yang penting hasilnya sama.
wah kebanyakan cerita ne Dr. Robot..yuk ikuti konsep yang dibuatkan Dr. Robot semoga bermanfaat yach..
1. keywordnya tu dari judul LIMITER AUDIO DIGITAL
2. mari kita baca keywordnya (jadi setiap sesuatu ada kuncinya)
- limiter : pembatas
- audio : berhubungan dengan suara
- digital : prosesnya menggunakan sistem otomatis
eit..jangan dianggap cara ane belajar sepele lho..
dengan kita mengetehaui kunci akan memudahkan dalam memecahkan kasus..
jadi alat ini adalah suatu alat yang yang digunakan mengatur suara secara otomatis , jadi suara akan dikunci pada besaran yang diinginkan..kan mudah tu dengan keyword kita bisa membuat sesuatu menjadi terbuka dan darimana harus kita mulai melakukannya..
coba aja kalau ada tambahn menggunakan ADC xxx...yang terjadi kita akan memulai dari ADC itu dulu...
memang agak berat ne konsep saya tapi saya kira anak-anak pintar pahamlah yang saya maksud...
3. ne kita jabarkan menggunakan diagram yach..
diagram blok limiter
jadi dari hasil keyword dapat kita jabarkan dengan gambar (karena lebih mudah dalam penjabaran). setelah kita jabarkan secara umum berikut kita jabarkan rangkaian siampelnya..
diagram simple sistem limiter
jadi untuk membuat output stabil secara manual dapat kita buat dengan menambah variabel resistor. jika suara depan terlalu kecil kita besarkan pakai VR atau potensio. dan jika suara depan terlalu besar dapat kita kecilkan memakai VR..
kok gak pakai ADC mas..emang gua pikiran wong memang ADC gak wajib diperlukan disini..
tapi ne alat memang sudah limiter audio tapi kan belum bener ci..kurang satu key word lagi yaitu digital. untuk itu kita sempurnakan menjadi diagram berikut :
limiter audio digital
masih bingung tah?....
4. kalau diagram blok udah ketemu tuh..tinggal cari rangkaiannya..
- input audio banyak tuh..bisa hp,radio dlll
- sensing audio bisa pakai comparator, schmit triger atau adc juga boleh tapi kalau buat yang baru belajar susah..
- rangkaian pemroses : at 89s51/52,ATmega 8535, at mega 16, atmega 32 atau mikrokontoler lainya..
- pengatur besarnya besarnya audio kita pakai turunan resistor yang sudah dikombinasi sehingga pengendalianya menggunakan digital.
-output audio:penguat plus speaker
5. neh tak kasih sedikit bocoran lainya lanjutkan sendiri aja...bagaimana resistor bisa jadi pengatur besarnya audio:
DAC (Digital to Analog
Convertion) adalah perangkat atau rangkaian elektronika yang berfungsi
untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner) menjadi isyarat
analog (tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut. DAC
(digital to Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat
penjumlah inverting dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang
diberikan sinyal input berupa data logika digital (0 dan 1).
Rangkaian dasar DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 tipe yaitu
Binary-weighted DAC dan R/2R Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Binary-weighted DAC
Sebuah rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa
Resistor dan Operational Amplifier yang diset sebagai penguat penjumlah
non-inverting seperti gambar berikut.
Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC
Rangkaian Binary Weighted DAC,dasar Binary Weighted DAC,rangkaian dasar
Binary Weighted DAC,rumus Binary Weighted DAC,prinsip kerja Binary
Weighted DAC,sistem kerja Binary Weighted DAC,logika dasar Binary
Weighted DAC
Resistor 20KOhm menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan
switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai
sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari
arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh penguat penjumlah inverting
IC 741.
Apabila sumber tegangan pada penguat penumlah IC 741 tersebut adalah
simetris ± 15Vdc. Maka dengan menutup D0 menyebabkan tegangan +5Vdc akan
diberikan ke penguat penjumlah dengan penguatan – 0,2 kali (20K/100K)
sehingga diperoleh tegangan output penguat penjumlah -1Vdc. Penutupan
masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan
dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Konversi Digital Ke Analog Rangkaian Binary-weighted
Tabel Konversi Digital Ke Analog Rangkaian Binary-weighted DAC,output
Binary-weighted DAC,tegangan output Binary-weighted DAC,logika konversi
Binary-weighted DAC,konversi data Binary-weighted DAC,hasil
Binary-weighted DAC
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
DAC (Digital to Analog
Convertion) adalah perangkat atau rangkaian elektronika yang berfungsi
untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner) menjadi isyarat
analog (tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut. DAC
(digital to Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat
penjumlah inverting dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang
diberikan sinyal input berupa data logika digital (0 dan 1).
Rangkaian dasar DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 tipe yaitu
Binary-weighted DAC dan R/2R Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Binary-weighted DAC
Sebuah rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa
Resistor dan Operational Amplifier yang diset sebagai penguat penjumlah
non-inverting seperti gambar berikut.
Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC
Rangkaian Binary Weighted DAC,dasar Binary Weighted DAC,rangkaian dasar
Binary Weighted DAC,rumus Binary Weighted DAC,prinsip kerja Binary
Weighted DAC,sistem kerja Binary Weighted DAC,logika dasar Binary
Weighted DAC
Resistor 20KOhm menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan
switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai
sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari
arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh penguat penjumlah inverting
IC 741.
Apabila sumber tegangan pada penguat penumlah IC 741 tersebut adalah
simetris ± 15Vdc. Maka dengan menutup D0 menyebabkan tegangan +5Vdc akan
diberikan ke penguat penjumlah dengan penguatan – 0,2 kali (20K/100K)
sehingga diperoleh tegangan output penguat penjumlah -1Vdc. Penutupan
masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan
dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch
ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Konversi Digital Ke Analog Rangkaian Binary-weighted
Tabel Konversi Digital Ke Analog Rangkaian Binary-weighted DAC,output
Binary-weighted DAC,tegangan output Binary-weighted DAC,logika konversi
Binary-weighted DAC,konversi data Binary-weighted DAC,hasil
Binary-weighted DAC
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
DAC (Digital to Analog
Convertion) adalah perangkat atau rangkaian elektronika yang berfungsi
untuk mengubah suatu isyarat digital (kode-kode biner) menjadi isyarat
analog (tegangan analog) sesuai harga dari isyarat digital tersebut. DAC
(digital to Analog Convertion) dapat dibangun menggunakan penguat
penjumlah inverting dari sebuah operasional amplifier (Op-Amp) yang
diberikan sinyal input berupa data logika digital (0 dan 1).
Rangkaian dasar DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 tipe yaitu
Binary-weighted DAC dan R/2R Ladder DAC. Kedua tipe DAC tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Binary-weighted DAC
Sebuah rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa
Resistor dan Operational Amplifier yang diset sebagai penguat penjumlah
non-inverting seperti gambar berikut.
Rangkaian Dasar Binary-weighted DAC
Rangkaian Binary Weighted DAC,dasar Binary Weighted DAC,rangkaian dasar
Binary Weighted DAC,rumus Binary Weighted DAC,prinsip kerja Binary
Weighted DAC,sistem kerja Binary Weighted DAC,logika dasar Binary
Weighted DAC
Resistor 20KOhm menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan
switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai
sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari
arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh penguat penjumlah inverting
IC 741.
Apabila sumber tegangan pada penguat penumlah IC 741 tersebut adalah
simetris ± 15Vdc. Maka dengan menutup D0 menyebabkan tegangan +5Vdc akan
diberikan ke penguat penjumlah dengan penguatan – 0,2 kali (20K/100K)
sehingga diperoleh tegangan output penguat penjumlah -1Vdc. Penutupan
masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan
dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch
ditunjukkan pada tabel berikut.
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
Read more at: http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/dac-digital-to-analog-convertion/
Copyright © Elektronika Dasar
ne dari lapak temen.........
DAC (Digital To Analog Converter)
merupakan perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengubah data dalam
format digital menjadi data sinyal analog. Pada dasarnya DAC (Digital To Analog Converter) dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu DAC jenis Binary Weigh Resistor dan DAC jenis R-2R Laddder. Rangkaian Digital To Analog Converter (DAC)
dapat dibangun dengan mudah menggunakan op-amp yang diberi masukan
dengan mengatur switch-switch yang mewakili besaran digital. Nilai
berlogic 1jika switch dihubungkan dengan supply 5 volt dan logic 0 bila
dihubungkan dengan ground/dilepas. Rangkaian Dasar Digital To Analog (DAC) ada 2 jenis yang dapat diuraikan sebagai berikut :
DAC Jenis Binary Weigh Resistor
Pada DAC Jenis Binary Weight Resistor,
pemasangan nilai Resistor pada input-input Do, D1, D2 adalah sebagai
berikut: nilai R yang ada di D1 adalah ½ dari nilai yang ada di Do,
nilai R yang ada di D2 adalah ½ dari nilai yang ada di D1 (atau 1/4 dari
R yang ada di D0) dan seterusnya. Pemasangan nilai R yang seperti itu
adalah untuk mendapatkan Vout yang linier ( kenaikan per stepnya tetap).
Rin dicari dengan mem-parallel nilai-nilai resistor yang ada Pada
masing-masing input (D), bila input yang masuk lebih dari satu.
DAC Jenis R-2R LADDER
Pada DAC Jenis R-2R Ladder pemasangan nilai resistor pada input-input nya adalah R-2R, jadi kalau Nilai R = 10k, maka 2R nya dipasang 20 k. Pemasangan nilairesistor yang seperti itu adalah untuk mendapatkan V out yang linier (kenaikan per step nya tetap)
terus kemudian ada yang lebih mendekati dari model yang diperlukan :
Pengubah digital ke analog (DAC) dapat
dibuat dengan komponen2 yang mudah diperoleh di pasaran. Rangkaiannya
cukup sederhana, input 8 bit untuk rangkaian dikenakan pada resistor
R17-R14 yang masing2 menggerakkan sumber arus yang menyertainya yang
terdiri atas 2 dioda seri, satu transistor dan resistor penentu arus, dan dicatu dari saluran positif pencatu.
Dalam praktek, level tegangan dapat terpakai maksimum pada Uo adalah kira2 0,5Ub-1 [V] dengan hanya MSB “High”, dan level tegangan ini dipakai untuk penentuan / kalibrasi nilai R8 dan P1.
Taraf
Logika “High” di rangkaian menyebabkan di-On-kannya sumber arus yang
relevan, taraf logika “Low” meng-Off-kannya. Jumlah arus2 dari T1-T8
diatur agar melewati P1 yang menghasilkan drop tegangan Uo sebesar 8 bit
logic yang diinputkan ke dalam rangkaian.
Arus
yang dicatukan oleh setiap sumber arus adalah kira2 = 700/Rx [mA],
dimana Rx adalah harga resistor yang ada diantara emitor dan +V.
Guna
menjamin kelinearan yang memuaskan pada tegangan keluaran analog, R1-R8
perlu didimensikan untuk memperoleh perbandinganarus 1:2 di antara
sebarang sumber arus yang berdampingan.
Dalam
praktek akan tepat sekali untuk terlebih dulu mengenakan tegangan
logika “High” kepada Input MSB (Most Significant Bit) rangkaian,
sementara input bit yang lain dibiarkan “Low”, dan mengukur Uo dengan
alatukur kualitas baik. Kemudian drive bit D6 “High” dan input bit yang
lain “Low” dan yakinkan bahwa Ub merosot sampai separuh dari taraf yang
sudah diperoleh sebelumnya, dengan memberi harga R7 yang benar.
Resistor2
penentu arus yang lain ditentukan dengan cara yang sama, harga R1-R8
yang menimbulkan taraf yang tepat pada Uo diperoleh dengan membuat
kombinasi yang cocok dalam deretan dan/atau jajaran resistor2 stabil
“High”. Dapat juga digunakan trimpot untuk memudahkan proses kalibrasi.
Karena
semua resistor R1-R7 harus diberi harga R8 tertentu, maka resistor
perlu terlebih dahulu dihitung dengan menganggap bahwa kelinieran
keluaran akan terpengaruh terkecuali
1,4P/R8 = Ub – 2 (perhitungan maximum)
6...cari sendirilah..kira-kira seperti ini konsepnya..saya kira sudah lebih jadi mudah..
PERINGATAN :
jika anda mencoba langkah2 diatas dan alat belum jadi..hubungi Dr. Robot terdekat..
alhamdulillah..
terimakasih
Τhe app containѕ online maps that will proviԁe very small spaсes liκe 200 sq ft and admіnistгativе sеrvicеs like answering the phone simply
BalasHapussays ABC Inc. Whether іt is cash that will
generatе thе business most demand and
have the opportunity I would welcome a similar rebuttal from
you ωith facts instead οf platitudеs, as to how to improve it.
This iѕ in contrast to the globalized approach, which ωe reviewеd business nearlу a year еarliеr.
my page; http://spurse.org