halo sobat jagad..gimana kabarnya?..moga selalu sehat..
kali ini tim jagad akan memposting masalah arduino nih temen-temen..jadi ceritane tuh kemarin ane didatengin ama beberapa orang..maen kekontrakanku..eh tak taunya minta dibuatin skripsi..usut punya usut skripsinya membuat alat dari Arduino project...
kok masih tau aja..padahal ane udah gak buatin skripsi selama satu tahun lho..di mintai tolong ya udah dicoba dulu...alat saya bawa dulu..malemnya ane cek alhamdulillah mulai paham..
dan selanjutnya memprogram alat sesuai orderan...
belajar dari awal yuk..yang masih newbi pake breadboard yach..
Tutorial Breadboard untuk Arduino
Apa itu breadboard?
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder. Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang diatasnya. Lubang-lubang pada breadboard diatur sedemikian rupa membentuk pola sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.
Breadboard yang tersedia di pasaran umumnya terbagi atas 3 ukuran: mini breadboard, medium breadboard atau large breadboard. Mini breadboard memiliki 170 titik koneksi (bisa juga lebih). Kemudian medium breaboard memiliki 400 titik koneksi. Dan large breadboard memiliki 830 titik koneksi.
Perhatikan gambar diatas, sebuah mini breadboard dengan 200 titik koneksi. Pada bagian kanan dapat dilihat pola layout koneksi yang digambar dengan garis berwarna biru. Pada breadboard tersebut dapat dilihat penulisan huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J. Kemudian ada angka 1, 5, 10, 15 dan 20. Huruf dan angka ini membentuk semacam koordinat. A1, B1, C1, D1 dan E1 saling berhubungan sesuai pola koneksinya (lihat kembali garis berwarna biru). Begitu juga A2 –> E2, A3 –> E3, F1 –> J1, F2 –> J2 dan seterusnya. Dengan memahami pola koneksi ini kita sudah bisa memakai breadboard untuk keperluan prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan komponen elektronik secara tepat sesuai gambar rangkaian yang dimaksud.
Gambar diatas adalah medium breadboard dengan 400 titik koneksi. Medium breadboard ini biasa juga disebut half (setengah) breadboard. Karena ukurannya kurang lebih setengah dari ukuran large / full breadboard dengan 830 titik koneksi.
Setelah mengetahui dasar-dasar tentang breadboard, kita coba menggunakannya denganArduino. Rangkaian dasar yang biasa dipakai untuk belajar Arduino adalah Blinking LED.
Setelah kita mengetahui rangkaian apa yang akan dibuat, selanjutnya adalah penerapannya menggunakan breadboard dan Arduino.
- Blinking LED menggunakan Arduino
Gambar diatas adalah simulasi rangkaian Blinking LED dengan memakai software Fritzing. Berikut adalah gambar asli dari rangkaian tersebut menggunakan Arduino Starter Kit.
Bagaimana, mudah bukan?
Nah berikut ini kami tampilkan schematic untuk motor driver menggunakan IC L293D (Quadruple Half-H Drivers).
Simulasi rangkaian pada breadboard menggunakan Fritzing untuk motor driver tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Demikianlah tutorial singkat mengenai penggunaan breadboard bersama dengan Arduino