Assalmualaikum..
halo sobat jagad, gimana kabarnya?..semoga semakin sukses yach..
kali ini ane mau lanjutin optim kite..kalau kemarin kita sudah bahas cara baca hasil drive test..nih yang paling penting yang mau ane share yaitu tilting antena. kenapa penting?..karena dengan melakukan tilting kita bisa menambah atau mengurangi trafic pengguna pada antena sectoral tersebut.
lha kok mengurangi sih kan harusnya ditambah dung..iya jadi memang ada kalanya kita harus mengurangi trafic jika traficnya sudah terlalu banyak. karena kalau sampai traficnya overload dan membuat KPI nya jelek tentu saja akan membuat temen-temen optim tidak di aprove sama user provider. maka perlu dikurangi agar KPI baik tetapi target revenue alias uang yang masuk udah terlampau..makanya dikurangi aja..
Asyikkan?..halah sok tau..ane masih belajar gan bukan pinter..
nih ane mau share walaupun copas dari web sebelah..nanti ane tambahi deh..
Audit SIte, Electrical and Mechanical Tilting
Audit site mempunyai bagian penting pada optimasi jaringan. Pengaturan
coverage yang baik akan membuat kinerja dari site tersebut juga berjalan
baik. Pada beberapa jenis antena terkini sudah memiliki motor elektrik
yang secara otomatis dapat merubah arah dan kemiringan antena. Namun
walaupun demikian infromasi dari rigger tetap diperlukan untuk memantau
area sekitar dan topologinya untuk menentukan nilai yang sesuai. Audit
site belum dapat dipisahkan dari drive test karena fungsi audit
diperlukan juga untuk melihat instalasi yang terpasang. Hasil audit
berupa data dan foto, dimana hal-hal yang diambil telah ditentukan
sebelumnya oleh pihak operator. DT Engineer bertugas memberi arahan
kepada Rigger.
Ketika melakukan audit site, penentuan tilting dan pengarahan antena
adalah hal yang berkaitan langsung dengan optimasi. Disini peran DT
Engineer dalam menganalisa nilai yang tepat sangat dibutuhkan. Hal-hal
yang dapat menjadi pertimbangan adalah jarak neighbour terdekat, lokasi
konsumen dan topologi wilayah. New site yang berdiri diupayakan untuk
dapat mengcover suatu area. Bisa itu merupakan area perluasan cakupan
(new coverage), ataupun penambahan titik untuk mengurangi kepadatan
trafik (splitting). Oleh karena itu penentuan tilting dengan menganalisa
posisi neighbour terdekat untuk dapat membagi beban trafik haruslah
tepat. Agar tidak ada overshooting coverage sehingga cenderung
menimbulkan gangguan pada sisi site neighbour. Selain itu tembakan
sinyal yang dipancarkan perlu untuk mempertimbangkan wilayah cakupan.
Harus tepat sasaran dan sebisa mungkin mengantisipasi adanya bloking
yang biasanya disebabkan oleh gedung, pohon, gunung dan lain-lain.
Tilting antena adalah suatu pengaturan kemiringan antena yang berfungsi
untuk menetapkan area yang akan menerima cakupan sinyal. Untuk mengubah
coverage area yang dilayani oleh BTS dapat dilakukan dengan teknik
tilting, yaitu pemiringan/ perubahan posisi antenna yang dilakukan
untuk mengatur coverage dari antenna. Menurut jenisnya tilting dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Tilting mekanik
Tilting mekanik adalah mengubah kemiringan antena dengan cara
mengubahnya dari sisi fisik antenna. Rigger memiliki alat ukur tilt
meter yang memperlihatkan derajat kemiringan antena.
2. Tilting elektrik
Tilting elektrik adalah mengubah coverage antenna dengan cara mengubah
fasa antenna, sehingga terjadi perubahan pada beamwidth antenna.
Mengubah fasa antenna dapat dilakukan dengan cara mengubah setingan
elctrical tilt pada antenna, yaitu 1,2,3 dst. Pengaturan tilt elektrik
biasanya berada di bagian bawah antena.
Tilting elektrik dan mekanik memberikan pola pancar yang berbeda disisi
side loop dan yang pasti disisi back loop karena secara fisik antena
berubah. Sementara Tilting elektrik cenderung hanya berubah ubah pada
main loop dan sedikit pada side loop. Namun tidak semua antena memiliki
tilt elektrik. Kombinasi tilting elektrik dan mekanik akan menghasillkan
area cakupan yang baik. Namun apabila antena tersebut terdapat
pengaturan tilt elektrik, lebih disukai merubah nilai elektrik dan
membuat nilai mekanik tetap 0.
Tilting memiliki dua arahan yaitu up tilt dan ke down tilt. Down tilt
adalah mengubah kemiringan antenna menjadi lebih ke bawah. Gambar
menunjukkan Down Tilt Mekanik.
Uptilt adalah mengubah kemiringan antena menjadi lebih ke atas. Ini
dilakukan untuk mendapatkan jarak panjcar yang lebih jauh sehingga area
yang di cakup antena lebih luas. menunjukkan Up Tilt.
Jarak pancar yang dapat ditempuh oleh sesuatu antena dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Beam < 3 dB = Ha/TAN (downtilt +vertical beamwidht/2)) (meter)
Main beam = Ha/ TAN (downtilt) (meter)
Beam >3 dB = Ha/TAN (downtilt -vertical beamwidht/2)) (meter)
Dimana :
Jarak = Jarak beam (meter)
Ha =Tinggi antena (meter)
Downtilt = Kemiringan antena (derajat)
Vertical beamwidht = Besar beam vertikal (derajat)
Gambar mengilustrasikan perumusan untuk menghitung jarak yang tercover oleh antena.
Dengan merubah derajat kemiringan antena maka jarak pancar antena juga
berubah. Untuk mempermudah memperkirakan jarak pancar antena dapat
digunakan software-software pendukung. Salah satunya adalah katherin
scala yang di keluarkan oleh kathrein. Untuk menentukan nilai tilting
perlu diketahui juga data sheet antena yang digunakan. Untuk melihat
karakteristik antena tersebut, seperti band pancaram, vertikal beam,
tipe dan derajat tilt.
ane copas from..http://permanasyahdan.blogspot.co.id/2014/07/audit-site-electrical-and-mechanical.html
nak digambarkan kayak gini gan...
semoga bermanfaat.
Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar