Sabtu, 25 Mei 2013

MODE PROTEC PADA TV

Assalamualaikum..

sobat jagad.

kali ini ane mau share masalah tv protec pada sharp. hal ini karena ane dapaet garapan tv sharp yang protec n sulit sekali ane betulin..mudah-mudahan posting ini bermanfaat...

Selain menggunakan sistem proteksi pasif, saat ini pabrikan pesawat televisi sebagian besar telah menambahkan sistem proteksi aktif pada produk-produk nya. Pada sistem proteksi pasif, komponennya hanya berupa fuse (sekering) yang akan terbakar (putus) jika sistem mengalami arus berlebihan, dan atau dioda zener yang akan hubung pendek ( short / konsleting / korsleting) jika sistem mengalami tegangan berlebihah. Sedangkan pada sistem proteksi aktif maka sistem akan menuju ke PROTECT MODE yang ditandai dengan pesawat dalam kondisi standby dan dibarengi dengan lampu indikator yang berkedip dengan irama tertentu (pada beberapa merek) jika sistem mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak normal.
Penerapan sistem proteksi aktif ini dimaksudkan antara lain untuk melindungi pesawat dari kerusakan yang lebih serius, melindungi kerusakan pada tabung CRT, mencegah timbulnya sinar-x, dan mencegah kemungkinan terbakarnya komponen hingga menimbulkan asap yang dapat memicu aktifnya alarm / penyiram api di tempat-tempat yang menerapkan sistem pencegah kebakaran dengan menggunakan detektor asap (smoke detector).

TITIK-TITIK PROTEKSI
Banyak nya titik proteksi pada setiap merek pesawat televisi berbeda-beda, tetapi dari sekian banyak merek pesawat televisi yang ada dipasaran, SHARP memiliki rekor terbanyak dalam hal jumlah titik yang di proteksi, sehingga tidak heran jika banyak sekali dijumpai teknisi yang mengeluh saat memperbaiki pesawat televisi merek sharp, dan tidak sedikit pula yang kemudian menggantinya dengan mesin (chasis) baru karena merasa kesulitan dalam memperbaikinya padahal terkadang hanya disebabkan oleh sistem proteksinya saja yang tidak normal.
Titik-titik proteksi yang umum diterapkan pada pesawat televisi antara lain : proteksi sinar-x, proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (Sound amp supply), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), dan 180 volt (RGB Amplifier), proteksi arus B+, proteksi defleksi vertical (vertical guard / CRT protector / neck protektor), proteksi ABL (automatic brightness limiter), proteksi suhu berlebihan (over thermal protector) dan proteksi white balance.Dari sekian banyak titik-titik proteksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 sistem proteksi, yaitu :

1. Sistem Proteksi Tidak Adanya Tegangan (No Voltage Protection / NVP )
A
Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi dari tidak adanya tegangan pada titik yang di proteksi, kenapa tidak adanya tegangan harus di proteksi ?, karena tidak adanya tegangan pada sebuah titik bisa jadi disebabkan adanya hubungan pendek / konsleting pada titik tersebut sehingga mencegah power supply yang men-supply daya pada titik tersebut terjadi beban yang berlebihan yang dapat mengakibatkan power supply rusak bahkan lebih serius dapat menyebabkan terbakarnya komponen akibat adanya konsleting.

Sistem proteksi ini juga digunakan untuk melindungi kerusakan tabung CRT yang disebabkan rusaknya sistem defleksi vertical, dimana jika sistem defleksi vertical bermasalah akan menyebabkan sebuah garis horiontal yang sangat terang pada layar CRT yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan lapisan fosfor pada tabung CRT terbakar, oleh sebab itulah sistem proteksi yang dipasang pada defleksi vertical ini kadang juga disebut dengan CRT protector atau neck protector.
Cara bekerjanya sistem proteksi ini adalah sebagai berikut, perhatikan skema rangkaian, saat kondisi normal maka besar tegangan pada pin protec adalah kurang lebih sebesar tegangan Vcc karena adanya R Pull Up, tetapi pada saat kondisi tidak normal dimana tegangan pada titik yang diproteksi lebih rendah dari tegangan pada pin protec, maka tegangan akan mengalir melalui dioda proteksi dan menyebabkan tegangan pada pin protec turun sebesar tegangan pada titik yang diproteksi, jika titik yang diproteksi sebesar nol volt, maka tegangan pada pin protec pun turun menjadi nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif karena pin protec pada IC Micom / jugle yang menerapkan sistem aktif saat kondisi rendah (active low), perhatikan adanya resistor pull up yang dipasang pada pin protec yang menunjukkan pin tersebut aktif saat kondisi rendah (active low).
Namun jika pada titik yang diproteksi terdapat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan pada pin protec, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda proteksi, kecuali dioda proteksi mengalami kebocoran, sehingga jika sistem proteksi aktif padahal titik yang diproteksi dalam kondisi normal, patut dicurigai dioda proteksi nya yang mengalami kerusakan, atau resistor pull up yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor).
Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (sound amp), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), 180 volt (RGB Amplifier) dan Vertical Output (melalui penyearah terlebih dahulu).
2. Sistem Proteksi Tegangan Lebih (Over Voltage Protection / OVP)
A
Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi dari lonjakan tegangan pada titik yang diproteksi sehingga mencegah komponen pada titik yang diproteksi terbakar akibat tegangan yang berlebihan, sistem proteksi ini biasanya juga diterapkan untuk mencegah tabung CRT mengeluarkan sinar-x atau terputusnya kumparan heater karena tegangan heater yang berlebihan.
Sistem proteksi ini akan bekerja jika tegangan pada titik yang di proteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda proteksi (dioda zener), dimana saat tegangan pada titik yang diproteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda proteksi, maka tegangan akan mengalir melalui dioda proteksi dan menyebabkan tegangan pada pin protec naik sebesar tegangan pada titik yang diproteksi dikurangi tegangan kerja dioda zener, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif karena sifat pin protec yang akan aktif jika terdapat tegangan positif pada masukannya, perhatikan adanya resistor pull down pada pin protec yang menunjukkan pin tersebut aktif saat kondisi tinggi (active high).
Namun jika pada titik yang diproteksi terdapat tegangan yang lebih rendah dari tegangan kerja dioda proteksi, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda proteksi, kecuali dioda proteksi mengalami kebocoran, sehingga jika sistem proteksi aktif padahal titik yang diproteksi dalam kondisi normal, patut dicurigai dioda proteksi nya yang mengalami kerusakan, atau resistor pull down yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor).
Rangkaian diatas digunakan jika pin protec pada IC Micom / jungle menerapkan sistem aktif saat kondisi tinggi (active high), tetapi jika pin protec pada IC Micom / jungle menerapkan sistem aktif pada kondisi rendah (active low), maka ditambahkan transistor sebagai pembalik, skematiknya seperti berikut.
A
Cara kerjanya adalah apabila tegangan pada titik yang di proteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda zener D2, maka tegangan akan mengalir melalui D2 menuju basis transistor dan menyebabkan transistor aktif (on), saat transistor aktif berarti kaki collector dan emitor pada transistor tersebut terjadi hubung singkat, sehingga ini sama saja dengan menghubungkan kaki katoda D1 ke ground, karena D1 di pasang secara terbalik, maka tegangan akan mengalir melalui D1 dan menyebabkan tegangan pada pin protec pun menjadi nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif.
Namun jika pada titik yang diprotek terdapat tegangan yang lebih rendah dari tegangan kerja dioda zener D2, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda zener D2, sehingga transistor dalam kondisi tidak aktif (off), kecuali dioda zener D2 mengalami kebocoran sehingga tegangan berapapun akan tetap mengalir ke basis transistor sehingga memicu transistor menjadi aktif (on), atau jika transistor mengalami kebocoran sehingga kaki collector dan emitor selalu hubung singkat meskipun pada basis transistor tidak terdapat tegangan sama sekali, sehingga jika ternyata pada titik yang diproteksi terdapat tegangan normal tetapi sistem proteksi dalam kondisi aktif, patut di curigai D1 dan atau D2 mengalami kebocoran, TR mengalami kebocoran atau short, atau resistor pull up yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor).
Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi tegangan heater (melalui penyearah dan rangkaian pembagi tegangan / voltage divider terlebih dahulu), tegangan supply 8 volt dan ABL.
A
Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi power supply terbebani arus yang berlebihan yang dapat mengakibatkan power supply rusak, sistem proteksi ini biasanya diterapkan pada supply tegangan tinggi (B+), atau pada supply tegangan vertical driver.
Secara sederhana cara kerja sistem proteksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saat beban abnormal maka akan menyebabkan arus pada R1 (IR) meningkat katakanlah menjadi 2 ampere dari arus normalnya sebesar 1 ampere, jika R1 sebesar 0.47 Ohm, maka tegangan pada R1 (Vr) dapat dihitung sebesar :
Vr = IR x R1
Vr = 2 x 0.47 = 0.94 volt
Beda potensial sebesar 0.94 volt pada R1 yang berarti juga beda potensial antara basis - emitor (Vbe) TR1 akan menyebabkan TR1 menjadi aktif (on) karena tegangan sebesar 0.94 volt telah melebihi tegangan aktif transistor PNP yang hanya sebesar 0.6 volt. Karena TR1 dalam kondisi aktif, maka terjadi hubung singkat antara kaki emitor dan collectornya, sehingga pada kaki collector TR1 timbul tegangan mendekati tegangan emitornya, karena tegangan ini diumpankan ke basis TR2 melalui R2 sehingga menyebabkan TR2 pun aktif (on), saat TR2 aktif berarti kaki collector dan emitor pada TR2 pun terjadi hubung singkat, dan ini sama saja dengan menghubungkan kaki katoda D ke ground, karena dioda di pasang secara terbalik, maka tegangan akan mengalir melalui dioda dan menyebabkan tegangan pada pin protec menjadi sebesar nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif.
Namun jika beban tidak mengalami abnormal, maka arus IR pun dalam kondisi normal, katakanlah sebesar 1 ampere sehingga beda potensial antara kaki basis - emitor TR1 hanya sebesar 0.47 volt (didapat dari IR x R = 0.47 x 1 = 0.47), karena masih dibawah tegangan aktif transistor PNP yang besarnya 0.6 volt, sehingga TR1 dalam kondisi tidak aktif (off), karena TR1 off, maka pada basis TR2 tidak terdapat tegangan sehingga TR2 pun dalam keadaan off, pada kondisi ini sama saja membiarkan katoda D mengambang sehingga sistem proteksi dalam kondisi tidak aktif, karena pin protec di supply oleh resistor pull-up R3 ke tegangan Vcc, sehingga tegangan pada pin protec kurang-lebih sebesar tegangan Vcc.
Tetapi jika sistem proteksi dalam kondisi aktif meskipun tidak terjadi beban yang abnormal patut di curigai nilai resistansi R1 atau R3 yang meningkat (molor), resistansi R2 yang menurun, TR1 atau TR2 bocor atau short, atau dioda D nya bocor.
Tetapi jika sistem proteksi dalam kondisi aktif meskipun tidak terjadi beban yang abnormal patut di curigai nilai resistansi R1 atau R3 yang meningkat (molor), resistansi R2 yang menurun, TR1 atau TR2 bocor atau short, atau dioda D nya bocor. Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi supply tegangan B+ menuju ke travoflyback dan supply tegangan vertical driver.

4. Sistem Proteksi Suhu Lebih (Over Thermal Protection / OTP)
Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi sistem dari suhu yang berlebihan, tetapi sistem proteksi ini biasanya hanya terdapat pada power supply yang rangkaiannya sudah terintegrasi dalam IC power supply tersebut yang kebanyakan berjenis SMPS (switching mode power supply), berbeda dengan sistem proteksi lainya yang hanya menyebabkan pesawat menuju pada mode standby jika sistem proteksi sedang aktif, pada sistem proteksi OTP ini akan langsung menyebabkan pesawat mati total karena power supply yang akan berhenti bekerja jika sistem proteksi mendeteksi suhu yang melebihi batas.

5. Sistem Proteksi Keseimbangan Putih (White Balance Protection / WBP)
Sistem proteksi ini hanya terdapat pada pesawat televisi merek SONY, dan efek yang ditimbulkan jika sistem proteksi ini sedang aktif berbeda dengan sistem proteksi lainya, dimana jika sistem proteksi ini mendeteksi kesalahan maka tidak akan menyebabkan pesawat menuju mode standby apalagi sampai off, tetapi hanya akan menyebabkan gambar menjadi gelap. Sistem proteksi ini secara bekerjanya mendeteksi arus katoda (IK) pada ketiga katoda RGB pada tabung CRT, yang kemudian diumpankan pada pin masukan IK yang memang tersedia pada IC jungle nya,
Menon-Aktifkan Sistem Proteksi
A
Sebelum dapat melakukan pelacakan bagian mana yang mengalami kerusakan pada pesawat televisi yang berada dalam kondisi terproteksi tentunya kita harus menon-aktifkan dahulu sistem proteksinya, karena jika sistem proteksi masih dalam keadaan aktif, kita tidak mungkin dapat melakukan pelacakan terhadap bagian yang rusak karena pesawat televisi akan langsung menuju kedalam mode standby sesaat setelah dinyalakan.
Pada contoh pembahasan digunakan pesawat televisi merek SHARP model 51U200, dimana pada model ini terdapat 8 titik proteksi, untuk menon-aktifkan seluruh proteksi dapat dilakukan dengan cara melepas jumper J718, J421 dan J906, dimana J718 terhubung dengan proteksi terhadap tegangan 180 volt, heater, 8 volt, dan ABL.
Sedangkan J421 terhubung dengan proteksi untuk tegangan 26 volt yang merupakan supply power amplifier, dan J906 terhubung dengan proteksi vertical output (vertical guard), tegangan 5 volt dan X-Ray protector (proteksi sinar -x) yang sebenarnya juga terhubung dengan heater tetapi disini digunakan untuk memproteksi terhadap kelebihan tegangan pada heater, karena sinar-x juga bisa timbul akibat naiknya tegangan pada heater.Setelah sistem proteksi di non-aktifkan, maka akan dapat diketahui bagian mana yang mengalami kerusakan berdasarkan gejala yang ada, tetapi cara ini berbahaya jika sistem proteksi aktif karena adanya konsleting, karena hal tersebut dapat menyebabkan salah satu komponen akan terbakar akibat adanya konsleting, tetapi cara ini adalah cara yang tercepat untuk dapat menemukan kerusakan berdasarkan gejala yang timbul, tabel dibawah ini menunjukkan gejala yang mungkin timbul saat pesawat televisi berhasil di hidupkan setelah sistem proteksi di non-aktifkan, bagian manakah yang mungkin mengalami kerusakan dan komponen manakah yang berperan sebagai detektor proteksi :

Gejala Bagian yang mungkin rusak Detektor Proteksi
Gambar blanking RGB Amplifier hehilangan tegangan 180 volt D613
Gambar gelap, heater tidak menyala CRT kehilangan tegangan heater D614
Gambar gelap, OSD ada Tegangan ABL tidak normal D606
Gambar normal, suara tidak ada Power Amplifier kehilangan supply tegangan 26 volt D309
Gambar bergaris horizontal defleksi vertical tidak normal D504
Gambar terlalu terang ABL Tidak normal D606, D607, Q603
Gambar polos / horisontal tidak bekerja Sistem kehilangan tegangan Vcc 8 volt D608, D609
Standby / tidak dapat menerima siaran Sistem kehilangan tegangan 5 volt D572
menghubungkan dg obeng Trim
Cara lain untuk mengetahui bagian yang rusak adalah dengan cara melepas solderan salah satu kaki dari seluruh detektor proteksi, misalnya dengan melepas solderan kaki katoda dari dioda-dioda detektor proteksi yaitu D613, D614, D606, D309, D504, D607, D608, D609 dan D572. Setelah semua kaki katoda dioda-dioda detektor proteksi terlepas kemudian nyalakan pesawat televisi, saat pesawat televisi dalam kondisi menyala, kemudian hubungkan satu-persatu kaki tersebut dengan menggunakan ujung colokan AVO meter atau ujung obeng trim ke jalur PCB nya, jika saat salah satu kaki katoda dioda detektor tersebut di hubungkan dengan jalur PCB nya dan mendapati pesawat televisi menuju ke mode protect (standby), maka bagian tersebut lah yang mengalami kerusakan, dari sini dapat dilakukan pelacakan lebih lanjut untuk menemukan komponen yang rusak dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan.


CONTOH KASUS UNTUK TV SHARP..

Hampir 4 jam di buat pusing oleh sharp universe, begitu kompleks sistem proteksinya, langakah untuk mengatasi tv sharp universe yang proteks, silahkan simak baik - baik cerita saya di bawah ini,
Kebetulan dapat service tv sharp universe IC TDA9381 / IX 3368 , kata yang punya tv, lampu lednya gak seperti biasanya, tadinya kalau standbay warnanya merah kalau nyala hijau, lha ini kok warnanya jadi kuning, dan gak bisa nangkap siaran tv, cuma bisa untuk nonton vcd,
setelah dapat curhatan dari pemiliknya sekarang aku coba, ternyata bener lednya berwarana kuning, malah layarnya gak bisa hidup alias gelap

pemiliknya curhat lagi, mas itu paling yang rusak lampunya...
hmmm''...!!!
Setelah itu langsung aq bongkar, wah ternyata kotor banget di dalamnya banyak rumah laba 2 & berdebu hitam
Sekarang saatnya beraksi,'simak baik baik ya'
  1. Langkah pertama bersihkan semua kotoran yang ada baik debu maupun sarang laba labanya, pakai kuas, termasuk juga Motherboard tv nya, untuk Motherboardnya (PCB) yang ada jalur tembaganya di bersihkan dulu menggunakan tinner , pakai tinner yang bagus,
  2. setelah di bersihkan dengan tinner kita solder ulang semuanya dimulai dari regulator power suply
  3. Setelah selesai kita solder ulang semuanya saatnya di nyalakan lagi. berdoa semoga berhasil.Jreng... tetap gak mau hidup tvnya lednya tetap berwarna kuning
    kalau led berwarna kuning boleh jadi itu karna ic memorinya error  atau corrup
  4. Ganti IC memori 24C04 ,setelah ic memori di ganti sekarang di coba lagi tv nya jreng...! led berwarna merah wah tanda bagus ni, langsung pencet power on di remot, led berubah hijau tapi cuma sebentar hanya beberapa detik, waaaduh... apanya lagi nich. kalau led berwarna merah kemudian berwarana hijau dan kembali kemerah lagi atau standby artinya tv terprotek, tv terprotek karna ada perubahan tegangan bisa jadi tegangan naik atau turun
  5. Kaki pin protek IC IC TDA9381 / IX 3368 ada di nomer 8 tegangan normal 3,2Volt atau 3,3 volt Pin protek sharp universe
  6. kemudian cari titik mana yang terjadi protek dengan melepaskan satu - persatu dioda proteksi "untuk jalan pintas melepas semua proteksi bisa dengan melepaskan jumper 223", dan ternyata ketemu juga saat di lepas D503 proteksi untuk tegangan ic vertikal tv setelah di on tv nyala, dan ternyata ada solderan yang kendor di kaki elco 100uf/63v langsung di selder ulang, setelah di solder ulang di coba bebrapa saat baru 5 menit tv stanby lagi led berubah warna merah.waduh... apa lagi ni
  7. tv di onkan lagi tidak bisa tetep terjadi protek, jumper 223 aku lepas tv bisa on led berwarna hijau tapi layar tetep gelap heater tetep tidak nyala, osc horisontal bekerja sebentar kemudian off tapi led masih tetep berwarana hijau tanda tv on.kemudian aku pasang lagi jumper 223
  8. coba masuk menu faktori, dengan cara mensortkan sebentar 2 jumper 122  dengan 124, tv nyala tapi juga tetep sebentar kembali standby
  9. Dari pada pusing dan emang sudah pusing, aku ganti semua elco untuk bagian filter tegangan suply dan hasilnya tetap sama protek standby.waduh... sabar - sabar , aku tinggal istirahat dulu beberapa hari moga ketemu ide lagi
  10. Pakai elko ukuran 470uf/35v  aku coba, satu - persatu dengan cara paralel di cacis pada kaki ic elco filter di setiap jalur suply, dan ternyata berhasil juga tidak di sangka - sangka ternyata elco kecil mungil ukuran 100uf/6,3v sebagai biang keladinya, letaknya di jalur kaki 3 ic regulator 3,3v TA48MO33, padahal di lihat secara fisik bagus, di ukur tegangannya di jalur itu juga bagus, yaitu 3,3v juga ic control bisa bekerja normal di tandai saat tombol on di remot di pencet tv bisa nyala walau sebentar, mungkin saat posisi mau nyala tegangan terjadi drop. tegangan 3,3v di gunakan untuk suply ic control, tanpa tegangan itu tv di onkan tidak bisa, di remot juga tidak akan bisa, 
 PROTEKSI PADA TV SHARP (TDA93xx) DAN KODE KEDIP
--TDA938x-IX3410 (wonder), TDA938x-IX3386 (universe)--

Prakata: Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.
-------------------------------------------
PROTEK/SENSOR PADA TV SHARP

Seingat penulis, sejak dulu, produk-produk tv sharp dilengkapi dengan sistem proteksi. Jika ditemukan kejanggalan/ketidaknormalan, tv akan protek dengan sendirinya (untuk keamanan perangkat/user). Dan sekarang ini, hampir semua tv ber-merk juga menggunakan sistem proteksi. Tetapi jika dibandingkan dengan proteksi kepunyaan tv sharp, nggak ada tandingannya. Oleh sebab itu, penulis tidak heran jika tv sharp menjadi momok bagi bengkel tv.
Hampir semua bagian/blok tv sharp dilengkapi dengan sensor protek dengan jenis dan metode yang berbeda-beda, antara lain :
  1. Sensor Tegangan : v heater, B+ 115V, B+ vertikal, 12/16V dan tegangan-tegangan lainnya. Proteksi tegangan terdiri dari OverVoltage dan NoVoltage. Komponen yang dipakai untuk sensor tegangan biasanya menggunakan dioda (zener/dioda biasa--1N4148).
  2. Sensor Output/input blok: output vertikal (Vertical Guard), H sync, dll. TV akan protek jika tidak ada output/signal atau tegangan output dalam bentuk DC.
  3. Sensor Sync: walaupun jarang, proteksi ini biasanya sudah masuk di dalam IC jungle/chroma.
  4. X-ray protection: menyensor tegangan ABL, berfungsi guna menyensor tegangan HV (karena ABL adalah minusnya HV).
  5. dan yang terbaru, proteksi data digital. Karena rangkaian didesain sekompak/seringkas mungkin (dijadikan dalam 1 chip), maka sistem proteksi juga dimasukkan ke dalam IC tersebut. IC-ic tersebut akan mengirimkan data ke IC-program jika sistem (dalam ic tersebut) ada yang tidak beres, kemudian ic program akan memproteksi/mematikan perangkat tv.

BOOT UP DAN SELF TEST

Penulis akan mencoba menjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest).
Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :
  1. Regulator beroperasi dengan baik--> adanya tegangan standby (3,3V), osilator kristal pada ic-program bekerja untuk memberi denyut/clock ic program.
  2. Program reset, reset dikontrol oleh IC reset (PST573, pada goldstar/merk lain KIA70) , pada pin 60.
  3. Setelah reset, program meload/membaca EEPROM (mengambil data servis). Jika gagal membaca/load --> protek.
  4. Setelah membaca EEPROM, program akan mencoba untuk menghidupkan tv (power on), diawali dengan menghidupkan regulator ke posisi ON (B+ 115V penuh), diikuti dengan beroperasinya osc jungle (horisontal dan vertikal). Untuk sementara, sinyal video dalam keadaan MUTE.
  5. Setelah trafo flyback bekerja, ic program (dengan bantuan zener, dioda-dioda), menyensor/mengecek tegangan-tegangan vital. Jika ditemukan ketidaknormalan, tv akan protek.
  6. Proses pengecekan tegangan diikuti oleh pengecekan input/output amplifikasi (vertical out, X-ray, dll).
  7. Tahap berikutnya adalah pengecekan sinyal/sync, sinyal video dimasukkan dan diproses (saat ini, output ke tabung/video drive masih di MUTE --> belum ada gambar/raster), tujuannya adalah mendeteksi dan memastikan bahwa osc hor dan vert tersinkronisasi oleh video/raster. Jika sync gagal, tv akan protek.
  8. Pengecekan digital/data servis. Sebelumnya, tv dinyalakan berdasarkan setting yang tersimpan dalam data servis (EEPROM), jika data tidak bisa diset, tv akan protek. misalnya. pada data NICAM diset pada 1 (NICAM=1) padahal pada rangkaian/tv tidak terdapat rangkaian NICAM, tv akan protek. Tahap ini adalah tahap pengecekan data digital (internal).
  9. Pengecekan digital eksternal (peripheral, diluar IC), program akan mengecek keberadaan peripheral/alat2 tambahan diluar IC melalui bus data (SDA dan SCL, menggunakan protokol I2C), kemudian mengeset peralatan-peralatan tersebut dengan data sesuai yang tersimpan dalam EEPROM. Pada sharp Wonder, peripheral/peralatan luar antara lain: Tuner (PLL), AN5891K (SoundProcessor) dan M52797SP (AV switch), jika komunikasi ke/dari perangkat2 luar tersebut gagal/terganggu, tv akan protek.
  10. Setelah semuanya beres, sinyal video di UNMUTE (ditampilkan).
  11. Selama beroperasi, ic program selalu memonitor semua pintu proteksi.

Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX3386 dan IX3410.
KODE KEDIP

Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip. Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya. Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
  1. Kode kedip menggunakan LED merah, kalo hijau yang berkedip mungkin bukan kode kedip.
  2. Sebagai gambaran (gunakan imajinasimu), kode kedip 4 akan ditunjukkan sebagai berikut : lampu led menyala 4 kali (lamanya kira2 200ms setiap menyala--kira2 seperempat detik--), kemudian jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) -- menyala/kedip lagi 4 kali --> jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) --> kedip lagi 4 kali ........ begitu seterusnya.

Sedangkan jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :
  • Kedip 1 kali : bus data error mungkin disebabkan program gagal dalam membaca memory atau bus data (SDA, SCL).
  • Kedip 3 kali : Jungle (osc horisontal, vertikal), bisa juga disebabkan karena x-ray (ABL).
  • Kedip 4 kali : Sinkronisasi gagal, video/raster tidak terdeteksi, VIF. Switch AV perlu diperhatikan.
  • Kedip 6 kali : Internal peripheral, nicam, SIF. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
  • Kedip 7 kali : internal setting, format signal, setting decoder. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
  • Kedip 8 kali : Tuner (gagal mengeset frekuensi tuner atau tuner tidak terdeteksi), juga bisa disebabkan peripheral luar (misalnya AN5891K, M52797SP) karena bus terganggu.

catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), penulis belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).
TIPS PERBAIKAN SASIS INI

  1. Jika tv dinyalakan langsung merah (tanpa kedip), cek trafo FB, tegangan-tegangan vital, R625 (SMD) nilainya 180K, dari jalur 180V.
  2. Jika kedip 1 s/d 4, langkahnya : operasi semua solderan, kalo perlu disolder ulang. Lebih-lebih pada R dan C SMD dibawah ic Vertikal. Kalau belum manjur, ada komponen yang rusak seputar rangkaian Jungle, pin yang perlu dicek : pin 21 (Vdrive A), pin 22 (VdriveB), pin 33 beserta rangkaian hor drive. Tegangan-tegangan vital perlu juga dicek.
  3. Jika kedip 4 keatas, masuk saja ke service mode. TV akan menyala dan sempat untuk mengecek tegangan-tegangan. Kalo perlu ubah setting service mode. (tulis dulu setting awalnya, sebelum melakukan perubahan).
  4. Jika kode kedip berubah-ubah, misalnya ketika dinyalakan berkedip 8 kali trus dimatikan, dinyalakan lagi ternyata kedipnya berubah jadi 4 kali, yang perlu dicek adalah jalur bus data (SDA, SCL). Pada Wonder, cek dua zener 5V (D302, D303) lokasinya dekat dengan AN5891.
  5. Sebelum berniat untuk menyolder, sebaiknya cek dulu data service modenya.
  6. Dengan memahami tahapan Self Test, akan lebih mudah mengetahui letak kerusakannya.

Jalur Protek TV Sharp, Polytron, Panasonic DLL

Di Postingan ini saya sajikan beberapa Gambar Jalur Protec pada berbagai TV seperti Sharp, Polytron, sanyo DLL... System proteksi berguna untuk menghindari kerusakan lebih parah.
Semoga Postingan ini dapat bermanfaat.
1. Polytron. Menggunakan system proteksi dengan mendeteksi kerja sirkit Vertical.
2. Sanyo. menggunakan proteksi dengan mendeteksi banyak titik, misal output regulator, vertical, abl, video 180v dll.

 protek bagian output regulator
 Protek bagian Vertical
 Proteksi 180v, heater, Low-b(x-ray).


4. LG. menggunakan Proteksi Vertical



4. Sharp. menggunakan Proteksi ABL, 180v.

5. TV Panasonic menggunakan Chassis TNP4G073, Jalur utama Protek ada pada Jumper J204 atau JA30 yang menuju Pin 36 IC Jungle M52770ASP.
Ada juga yang menggunakan Protek ke  pin 28 IC Micom MN187168TFH.
seperti gamabr dibawah:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar